HALIMAH BINTI MASDARI

Selasa, 07 Agustus 2018

POWER WEEDER UNTUK ATASI GULMA PADI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI PANGAN INDONESIA


POWER WEEDER UNTUK ATASI GULMA PADI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI PANGAN DI INDONESIA     
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si 
Email: halimahundip@gmail.com, HP. 085725784395 

 
Gambar 1. Power Weeder di Lahan (Sumber; bbpadi.litbang.pertanian.go.id).
Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Berdasarkan data dari BPS menyebutkan bahwa jumlah penduduk dari warga negara Indonesia yang bekerja di sektor pertanian adalah 31.705.337 jiwa yang terdiri dari petani berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24.362.157 jiwa dan petani berjenis kelamin perempuan sebanyak 7.343.180 jiwa. Adapun produk pertanian unggulan yang dibudidayakan oleh hampir seluruh petani di Indonesia adalah komoditas padi. Padi merupakan tanaman pangan sebagai bahan baku makanan pokok masyarakat Indonesia. Menteri pertanian melaporkan bahwa produksi gabah kering giling pada tahun 2017 mencapai 82,3 juta ton.           

Gambar 2. Jumlah Petani di Indonesia (Sumber: berandainovasi.com).

Gambar 3. Perkembangan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai menurut Subround (Sumber: BPS).

Salah satu kendala yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas pertanian padi adalah gulma padi. Kerugian yang diakibatkan oleh gulma ini sekitar 28% dan apabila pengendalian gulma diabaikan sama sekali, maka kemungkinan besar dapat menyebabkan usaha penurunan produktivitas hasil panen secara besar. Pengendalian gulma yang tidak cukup pada awal dilakukan sejak awal pertumbuhan tanaman padi akan memperlambat pertumbuhan dan masa sebelum panen. Bahkan beberapa gulma (misalnya; Imperata cyndrica) lebih mampu berkompetisi untuk memperoleh nutrisi tanah dibandingkan tanaman padi yang dibudidayakan, sehingga menyebabkan tanaman padi tumbuh kurus yang berdampak pada penurunan hasil  panen.
Persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya dalam mengambil unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah serta penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas. Chapmen (1975) menyebutkan kerugian berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman dalah sebagai berikut : padi 10,8 %; sorgum 17,8 %; jagung 13 %; tebu 15,7 %; coklat 11,9 %; kedelai 13,5 % dan kacang tanah 11,8 %.  Selain itu, gulma juga dapat mengeluarkan senyawa kimia beracun (allelopaty) yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya. Bukan hanya itu, gulma juga dapat menyebabkan kerugian lain yang lebih serius seperti sebagai perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandradan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi dan mengurangi efisiensi irigasi.
Mengingatkan begitu pentingnya produktivitas pertanian, terlebih sebagai upaya untuk meningkatkan diversifikasi pangan maka perlu adanya upaya pemberantasan gulma untuk meningkatkan hasil pertanian padi di Indonesia. Menurut Harsono (2017), kerugian hasil panen padi oleh gulma dapat mencapai 36%, dan pengendalian gulma yang efektif dapat meningkatkan produksi gabah sampai 1,8 ton/ha. Pengendalian gulma tanaman padi sawah dengan tangan membutuhkan waktu 172 jam/ha dan penyiangan dengan landak membujur melintang 132 jam/ha. Penggunaan alat penyiang system manual seperti landak membujur dan tangan mempunyai banyak sekali kekurangan, baik dilihat dari segi kinerja dan efisiensi alat karena itu perlu dibuat suatu terobosan teknologi yang dapat membantu memecahakan permasalahan penyiangan dan dapat diterima oleh petani. Power Weeder adalah solusi tepat yang efisien dan efektif untuk memberantas gulma padi di sawah.   
Apakah power weeder itu? 
Power Weeder adalah alat yang berfungsi untuk menyiangi rumput (gulma) yang tumbuh di antara alur tanaman padi tanpa merusak tanaman. Cara kerja power weeder menyiangi rumput dengan mencakar-cakar tanah sehingga tanah menjadi gembur dan rumput yang berada di antara sela-sela padi akan terbawa kemudian terbenamkan di dalam tanah oleh putaran roda pencakar. Power weeder ini sangat membantu mempermudah proses penyiangan gulma di sawah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa penyiangan padi merupakan salah satu kegiatan dalam budidaya tanaman padi sawah yang berpengaruh menentukan produksi hasil pertanian dan untuk mendukung swasembada pangan. Power weeder atau mesin penyiang gulma bermotor merupakan salah satu alternatif cara penyiangan gulma padi sawah menggunakan mesin bermotor. Power weeder merupakan prototipe yang dirancang sedemikian rupa sehingga mampu digunakan untuk kegiatan penyiangan padi sawah sampai dengan umur 40 hari.
Ada berapa jenis power weeder?
Berdasarkan jenis lahan power weeder padi dapat dibedakan menjadi dua:
1.      Power Weeder Roda Satu (Power weeder untuk padi lahan basah atau berlumpur).
Mesin penyiang ini hanya dapat  dioperasikan untuk penyiangan gulma pada lahan yang tergenang air sekitar 5 cm dan berlumpur dengan kedalaman lapisan maksimum 25 cm (diukur dengan cara orang berdiri di lumpur). untuk jarak  tanam 20–25 cm dengan baris yang lurus dengan kedalaman air sekitar 5-10 cm sehingga mesin dapat berjalan tanpa didorong.

Gambar 4. Power Weeder Roda Satu (Sumber; transfer-ilmuku.blogspot.com)

2.      Power Weeder Roda Dua (Power weeder padi untuk lahan kering).
Mesin jenis ini dapat dioperasikan untuk pencabut rumput liar. pada tanah kering dengan menggunakan mesin diesel 8.38 Hp kekuatan mesin diteruskan ke roda tanah melalui v puli pita-mesin. Mesin pencabut rumput liar berputar terdiri dari tiga baris piringan berjajar dengan 6 jumlah pisau yang lentur berlawanan arah sebagai alternatif pada setiap piringan. Pisau ini bila berputar mengaktifkan pemotong dan menggemburkan tanah. 
Gambar 5. Power Weeder Roda Dua (Sumber: transfer-ilmuku.blogspot.com).

Apa saja bagian-bagian (komponen) dari power weeder?
 Bagian-bagian (komponen) dari power weeder (mesin penyiang gulma bermotor) beserta fungsi kerjanya yaitu:
a.       Stang kemudi berfungsi untuk mengatur arah jalannya mesin penyiang hubungan kerjanya dengan tuas gas yang mengatur tingginya gas.
b.      Tuas gas berfungsi untuk mengatur gas hubungan kerjanya dengan stang kemudi untuk mengatur jalan mesin penyiang.
c.       Tangki bahan bakar berfungsi untuk menyimpan bahan bakar agar selalu tersedia kalau dalam pemakaiannya. Hubungan kerjanya dengan komponen yang di transper agar menjadi bahan bakar agar mesin dapat di fungsikan.
d.      Mesin pengerak berfungsi untuk menberi daya kepada komponen-komponen yang ada agar menpermudah pengerjaan dalam penyiangan gulma.
e.       Pelindung weeder berfungsi untuk melingdungi petani agar terhindar dari resiko bahaya.
f.       Rangka berfungsi untuk tempat untuk memasang dari suatu system.
g.      Ekor peluncur berfungsi untuk menahan saat mesin penyiang selesai di gunakan.
h.      Cakar  penyiang  merupakan eksekutor dalam mesin ini. Cakar terdiri dari roda yang terbuat dari plat besi, dan cakar sendiri dibuat dari bahan paku baja yang dibengkokkan di ujungnya. Untuk membuat roda diperlukan plat besi yang dibentuk menggunakan pahat.   
Bagaimanakah cara menghidupkan dan mematikan mesin power weeder?
1.      Cara menghidupkan mesin power weeder:
v  Tuangkan bahan bakar ke dalam tangki
v  Gunakan bensin campur dengan perbandingan bensin dan oli samping (2T) = 25 : 1
v  Putar tuas/ kran bahan bakar pada posisi open
v  Tarik tuas gas sedikit sebelum melakukan start ( menarik tali start)
v  Tarik tali starter, jangan lakukan tarikan sampai maksimum/penuh, apabila sekali tarikan belum hidup lakukan tarikan lagi.
v  Apabila engine masih sulit hidup putar tuas choke ke posisi close
v  Setelah engine hidup kembalikan lagi tuas gas ke posisi netral.
2.      Cara mematikan mesin power weeder:
v  Kembalikan tuas gas pada posisi netral atau idel
v  Tekan tombol “STOP” sampai engine mati
v  Putar tuas/ kran bahan bakar pada posisi “close”

Bagaimanakah cara pengoperasian power weeder di lahan?
Cara pengoperasian power weeder saat di lahan yaitu:
Ø  Tempatkanlah unit power weeder pada tengah-tengah alur tanaman padi (cakar kiri dan kanan berada pada ruang kosong diantara alur tanaman padi).
Ø  Engine distart dan setelah hidup kembalikan posisi tuas gas ke idel (gas posisi rendah), pada posisi ini putaran dari engine tidak diteruskan ke poros utama dan otomatis cakar penyiang tidak berputar, hal ini dikarenakan pada engine terdapat kopling dengan system sentrifugal, putaran dari engine akan diteruskan bila rpm engine cukup tinggi.
Ø  Dengan posisi operator di belakang mesin penyiang sambil memegang kedua stang, mulai atur posisi gas menjadi tinggi sampai cakar penyiang berputar.
Ø  Apabila kondisi lumpur cukup dalam dan piringan cakar penyiang terbenam naikkan posisi cakar penyiang, dengan cara menekan stang ke bawah (kaki pengapung sebagai bidang tumpu).
Ø  Dengan menekan stang ke bawah dan kaki pengapung sebagai bidang tumpu ada kalanya mengakibatkan cakar berputar di tempat, karena kaki pengapung terbenam kedalam lumpur, bila hal ini terjadi angkatlah stang sampai mesin penyiang dapat berjalan ke depan.
Ø  Mekanisme pengoperasian mesin penyiang padi sawah agar mesin dapat berjalan ke depan adalah terjadinya slip pada piringan cakar penyiang (slip berkisar 50 – 60 %), slip inilah yang mengakibatkan lumpur padi sawah teraduk dan diharapkan gulma yang tumbuh diantara alur tanaman akan tercabut dan tergulung.
Ø  Pada saat pengoperasian di lapang operator yang sudah terbiasa dan terlatih akan memeliki perkiraan (feeling) kapan saatnya stang harus diangkat dan ditekan sehingga mesin penyaing dapat melaju ke depan dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan jalan operator di lahan ( 2 –2,5 km/jam).
Ø  Setelah sampai pada ujung lahan, gas dikecilkan sehingga engine tetap hidup tetapi cakar penyiang diam, untuk berpindah alur unit mesin penyiang dapat diangkat .
Ø  Untuk mengangkat mesin penyaing ini cukup dilakukan satu orang ( berat 19 kg), tangan sebelah memegang pipa rangka dan tangan
Ø  Sebelah memegang pegangan gear box.
Ø  Setelah mesin terpindahkan ke alur berikutnya ulangi lagi proses menjalankan mesin penyiang seperti diatas.

Bagaimanakah cara perawatan mesin power weeder?
Adapun cara perawatan dari mesin traktor power weeder adalah sebagai berikut :
1.      Perawatan harian
v  Lakukan pengecekan dan pengencangan masing-masing komponen.
v  Bersihkan saringan udara karburator, dengan cara mencuci memakai minyak tanah dan setelah itu celuplah saringan tersebut pada oli mesin.
v  Periksalah minyak pelumas pada gear box, apabila kurang tambahkan dengan minyak pelumas SAE 90/140 sebanyak 0,3 liter.
2.    Perawatan 50 jam
v  Pembersihan dan penyetelan busi.
v  Setelah pembersihan kotoran karbon pada gas elektroda, atur kerenggangan elektroda antara 0,6 sampai 0,7 mm.
v  Bersihkan filter bahan bakar , lepaskan filter bahan bakar dan cucilah dengan minyak tanah. Jika sudah terlalu kotor gantilah dengan yang baru dan juga bersihkan tangki bahan bakar.
Apa persyaratan kondisi lahan dan tanaman agar dapat diterapkannya penyiangan gulma menggunakan power weeder?
1.      Persyaratan lahan agar dapat diterapkannya penyiangan menggunakan power weeder
Ø  Lahan harus berupa lahan sawah dengan tanaman padi sawah
Ø  Lahan diusahakan tergenang air pada saat disiang (ketinggian genangan  ± 5 cm).
Ø  Lahan berlumpur dengan kedalaman maximum 20 cm ( kedalaman kaki operator   terbenam ke dalam lumpur)
2.      Persyaratan tanaman agar dapat diterapkannya penyiangan menggunakan power weeder
Ø  Tanaman padi sawah berumur antara 15 hari sampai dengan 40 hari
Ø  Tanaman ditanam dengan jarak yang teratur, jarak antara baris 20 cm (mesin penyiang bermotor tipe JP- 02/20 hanya dapat dipakai untuk menyiang tanaman dengan jarak tanam 20 cm)
Ø  Jarak tanaman didalam baris juga dibuat seragam 20 cm, apabila diinginkan dilakukan penyiangan dengan mesin penyiang pada arah memotong baris tanam.
Ø  Jarak tanaman didalam baris boleh dibuat tidak seragam atau dibuat lebih rapat, namun penyiangan dengan mesin pada pada arah memotong baris tanaman tidak dapat dilakukan.
Keunggulan penyiangan menggunakan mesin power weeder adalah cara pengoperasiannya cukup mudah dan ringan (berat alat termasuk mesin sekitar 21 kg) sehingga dapat dioperasikan oleh satu orang. Selain itu, penggunaan power weeder dapat meningkatkan kapasitas kerja penyiangan, dibandingkan dengan penyiangan cara manual 50 – 80 jam per hektar, mesin penyiang (power weeder) mempunyai kapasitas kerja 15 – 27 jam per hektar. Keunggulan lain yaitu dapat mengurangi kejerihan kerja, dan mampu menekan ongkos kerja penyiangan serta hasil penyiangan tiga kali lebih besar dibandingkan penyiang manual/gasrok. Namun demikian kondisi lahan dan tanaman yang mampu disiang oleh mesin penyiang bermotor ini adalah lahan sawah dengan kedalaman lumpur tidak boleh lebih 20 cm (kedalaman kaki orang di dalam Lumpur < 20 cm)  juga jarak antar baris tanaman harus benar-benar rata dan lurus sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan. Dengan demikian kehadiran penyiang bermotor ini sangat bermanfaat untuk menekan ongkos kerja penyiangan dan mempercepat kerja. Mesin penyiang ini dapat memberikan manfaat dan menjadi salah satu pemecahan solusi  penyiangan padi sawah secara mekanis.

Sumber referensi:
Badan Pusat Statistik. 2013. "Jumlah Petani menurut Sektor/ Subsektor dan Jenis Kelamin Tahun 2013". Available at: http://st2013.bps.go.id/dev/st2013/index.php/site/tabel?tid=23&wid. Diakses Tanggal 7 Agustus 2018. 
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. 2008. Penyiang Gulma Padi Sawah Bermotor. Tangerang: Bank Pengetahuan Padi Indonesia.
Banten, Handaka. 2001. Inovasi Alat dan Mesin Pertanian.Prosiding Ekspose dan Seminar Inovasi Alat dan Mesin Pertanian untuk Agribisnis. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
BBPMP Serpong. 2004.  Riset dan Rekayasa untuk Mewujudkan Mesin Penyiang Padi Sawah Mekanis Bermotor. Lambaga Riset dibawah Badan Litbang Departemen Pertanian.
Chapman, V. J. 1975. Mangrove vegetation. German: Strauss and Cramer GmbH.
Damanik, Korelik. 2018. “2018, Pemerintah Targetkan Produksi Padi Meningkat 5 Persen”. Available at: https://regional.kompas.com/read/2018/01/24/15145971/2018-pemerintah-targetkan-produksi-padi-meningkat-5-persen. Diakses Tanggal 7 Agustus 2018.
Desrial, W.S. dan P. Bangun. 2009. Pengendalian Gulma pada Tanaman Kedelai. Dalam Soatmadja, S. Ismunadji, Yuswandi(Penyunting). 1985. Pusat Penelitian dan Pengembangna Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Harsono, Arief. 2017. “Pengenalan dan Pengelolaan Gulma pada Kedelai”. Available at; http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/03/bunga_rampai_2017_7_arief.pdf. Diakses Tanggal 7 Agustus 2018.
Pitoyo Joko. 2006. Mesin Penyiang Gulma Padi Sawah Bermotor. Banten: Sinar Tani.
Setyadi, S. 2004. Uji Kinerja Teknis dan Ekonomis Cultivator Roda Satu “YANMAR PSC 4B” pada Operasi Penyiangn Kedelai. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Smit, H. P. and Wikes, L. H. 1979. Farm Machinery and Equipment.Agricultural Machinery. Farm Equipment. Tata Mc. Graw-Hill
Yulianti. 2004. Riset Mengenai Mekanisme Penyiangan Gulma Padi di Lahan Kering dan Basah. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Kamis, 02 Agustus 2018

Tissue Nanotransfection (TNT) sebagai Inovasi Baru Teknologi Penyambung Sel Kulit dengan Tulang


Tissue Nanotransfection (TNT) sebagai Inovasi Baru Teknologi Penyambung Sel Kulit dengan Tulang untuk Mengurangi Rasa Sakit bagi Penderita Patah Tulang Sebelum Mendapatkan Penanganan Medis
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si
Email: halimahundip@gmail.com, PH. 085725784395       
*****
 
Gambar 1. Teknologi Tissue Nanotransfection (TNT).


Dewasa kini, seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, jumlah kendaraan pribadi semakin banyak. Sebagai dampaknya, banyak kendaraan yang memadati jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Semakin berkurangnya pengguna transportasi umum di Indonesia akan mendorong tingginya laju kemacetan lalu lintas dan semakin banyak angka kecelakaan. Hal itu tiada lain karena semakin banyak yang menggunakan kendaraan pribadi maka semakin banyak jumlah pengemudi, semakin banyak jumlah pengemudi akan semakin sulit untuk mengontrol keamanan lalu lintas dibandingkan ketika semakin banyak jumlah pengguna kendaraan umum. Dampaknya, pengemudi yang tak sabaran akan mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan (kebut-kebutan) dan tak mengindahkan peraturan lalu lintas yang dapat menyebabkan tingginya angka kecelakaan bahkan angka kematian.     
Gambar 2. Jumlah Kendaraan di Indonesia dari 2008 hingga 2012.

Gambar 3. Statistik Kecelakaan Lalu Lintas dari Tahun 2008 - 2012.

Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia sekitar 28-30 ribu jiwa per tahun. Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk tinggi, dengan menduduki peringkat ke-4 di ASEAN dari enam negara yang paling tinggi angka kecelakaan lalu lintasnya yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Laos. Jasa raharja melaporkan dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 261 juta jiwa dan pertumbuhan kendaraan bermotor di angka 121,39 juta unit, termasuk angka lakalantas yang terjadi di Indonesia menembus 105.374 kasus, dan yang menjadi korban lakalantas sekitar 55,6 persen usia produktif. Bahkan jika dalam satu hari ada 1 juta insiden maka 2,76 persen terjadi di Indonesia dengan korban rata-rata berada di usia produktif antara 15 sampai 22 tahun yang mencapai. Hal ini sangat memprihatinkan, kemudahan teknologi yang seharusnya membantu manusia untuk bepergian justru menambah musibah baru berupa tingginya angka kecelakaan dan kematian akibat lakalantas.
Gambar 4. Jumlah Kejadian Kecelakaan, Korban Meninggal Dunia,
Luka Berat dan Luka Ringan dari Tahun 1992 - 2014.

Selain kecelakaan lalu lintas yang bisa menyebabkan patah tulang, kecelakan kerja juga bisa menyebabkan hal yang sama. Baik kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor lingkungan, semuanya menyumbang tingginya kasus kecelakaan di Indonesia. Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus. Sementara itu, untuk kasus kecelakaan berat yang mengakibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah kecelakaan kerja.  

Gambar 5. Jumlah Kecelakaan Kerja dari 2007 - 2011.

Sebagaimana kita ketahui, kecelakaan ini dapat mendorong terjadinya patah tulang. Patah tulang adalah terputusnya  jaringan tulang dan/atau tulang rawan baik seluruhnya atau hanya sebagian yang sebagian besar terjadi akibat cedera/ benturan. Patah tulang ini dapat terjadi sebagai akibat dari cedera olahraga, kecelakaan motor, kecelakaan mobil, kecelakaan kerja, benturan, jatuh, dan lain sebagainya. Biasanya patah tulang ini disertai rasa nyeri hebat ketika cedera awal terjadi. Kondisi patah tulang bisa menjadi lebih buruk ketika digunakan bergerak atau menyentuh area yang terluka. Dalam beberapa kasus, penderita patah tulang bahkan bisa pingsan karena rasa sakit dan nyeri yang dialaminya. Bukan hanya itu, ia juga akan merasakan pusing dan kedinginan karena syok.


Gambar 6. Patah Tulang.

Gambar 7. Patah Tulang Kaki.

Tingkat keparahan patah tulang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya; 1). Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang, 2). Usia penderita, 3). Kelenturan tulang dan, 4). Jenis tulang. Patah tulang sendiri dibedakan menjadi dua yakni patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Patah tulang tertutup adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya tidak melukai/ merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi terbuka jika patahan tulangnya semakin parah dan menusuk daging/kulit hingga menimbulkan luka berdarah. Sementara itu, patah tulang terbuka adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya membuat daging dan kulit yang ada di sekitar patahan tulang menjadi sobek dan terluka.
Bagaimanakah solusinya bila terjadi patah tulang sebelum mendapatkan penanganan medis?. Pertanyaan yang sering muncul di benak kita ketika dihadapkan pada patah tulang. Hal itu tiada lain karena tidak serta merta pasien patah tulang langsung mendapatkan penanganan medis. Beberapa hal yang menyebabkan tertundanya penangaan medis diantaranya jarak rumah sakit dan tenaga medis yang jauh dari lokasi kecelakaan, kamar rumah sakit yang penuh sehingga korban patah tulang perlu antri kamar atau bahkan pindah ke rumah sakit lain, biaya operasi yang mahal dan lain sebagainya. Solusinya adalah pemanfaatan teknologi Tissue Nanotransfection (TNT) untuk menyambungkan sel kulit dan tulang sehingga mengurangi rasa sakit bagi penderita patah tulang sebelum mendapatkan penanganan medis.
Tissue Nanotransfection (TNT) merupakan perangkat prototipe berupa nanochip yang mampu menyembuhkan kerusakan dan penuaan jaringan, organ tubuh, pembuluh darah, dan sel saraf secara cepat. Tissue Nanotransfection (TNT) ini bekerja dengan prinsip mempercepat regenerasi sel. Pada dasarnya, saat organ tubuh mengalami kerusakan, secara otomatis tubuh akan menyembuhkan diri sendiri dengan memperbaiki sel-sel yang rusak, akan tetapi membutuhkan proses yang lama tergantung pada tingkat kerusakan dan kesehatan pada tubuh itu sendiri. Teknologi Tissue Nanotransfection (TNT) ini membantu tubuh meregenerasi sel secara cepat. Program Tissue Nanotransfection (TNT) ini memungkinkan tubuh dengan cepat memprogram ulang sel yang rusak untuk menggantikan sel lainnya pada tubuh sehingga teknologi ini berpotensi besar dapat menyambungkan sel kulit dengan tulang yang diakibatkan oleh patah tulang.
Nanochip Tissue Nanotransfection (TNT) ini bekerja dengan cara menempelkan nanochip pada kulit. Setelah itu nanochip akan mengirimkan medan listrik yang kuat untuk mengantarkan gen tertentu ke jaringan di bawahnya. Gen tersebut akan menciptakan jenis sel baru yang dapat digunakan pada area tubuh yang membutuhkan. Bila kaki mengalami cedera, Tissue Nanotransfection (TNT) ini akan memprogram ulang sel kulit pada bagian luar kaki yang mengalami cedera menjadi sel vaskular. Sel vaskuler berfungsi untuk mengatur peredaran darah yang sehat melalui tubuh, serta memberikan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh yang mengalami cedera. Dalam waktu seminggu, pembuluh darah aktif muncul di kaki yang terluka, dan pada minggu kedua kaki yang terluka akan sembuh. Dengan teknologi nanochip Tissue Nanotransfection (TNT) ini, organ yang terluka dapat terganti karena perangkat ini membantu mempercepat pemulihan luka dengan menyambungkan kulit dengan tulang sehingga bagian luka cepat teratasi dengan baik oleh sel baru yang menggantikan sel yang rusak.
Teknologi ini berpotensi dapat memprogram kembali sel yang telah mati menjadi sel baru untuk memperbaiki tubuh. Keunggulan dari teknologi Tissue Nanotransfection (TNT) adalah menggunakan perantara biasa agar menciptakan sel induk pluripoten, sel yang dapat berubah menjadi jenis sel lainnya. Teknologi Tissue Nanotransfection (TNT) ini terdiri dari dua komponen utama yaitu chip yang berbasis nanoteknologi yang berada pada kulit yang memiliki ukuran seperti manset, dan muatan biologis yang memiliki kandungan untuk mempengaruhi jaringan di bawahnya. Bagi penderita patah tulang, tidak perlu khawatir ketika menggunakan nanochip Tissue Nanotransfection (TNT) ini. Penggunaanya cukup mudah, hanya ditempelkan pada bagian kulit yang terluka. Chip ini aman karena kejutan ini bermuatan listrik yang tidak berbahaya untuk dilepaskan ke dalam membran sel. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk penerapan nanochip ini sangat singkat yakni kurang dari sedetik. Proses yang terjadi tidak invasif karena sel yang diprogram ulang sudah ada di tubuh, teknologi ini membuat sel-sel di dalam tubuh dibawah pengawasan kekebalan tubuh, jadi penekanan kekebalan tubuh tidak diperlukan lagi.         

Sumber Reverensi Data:
BPJS Ketenagakerjaan. 2016. “Jumlah kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi”. Available at: https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/5769/Jumlah-kecelakaan-kerja-di-Indonesiamasih-tinggi.html. Diakses Tanggal 3 Agustus 2018.
Kurniawati Endri. 2017. “Angka Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia Termasuk Tinggi di ASEAN”. Available at: https://nasional.tempo.co/read/1033993/angka-kecelakaan-lalu-lintas-indonesia-termasuk-tinggi-di-asean. Diakses Tanggal 3 Agustus 2018.
Sarifudin, Amir. 2017. “Astaga! Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Termasuk Tinggi di Dunia”. Available at: https://news.okezone.com/read/2017/09/14/340/1775815/astaga-angka-kecelakaan-lalu-lintas-di-indonesia-termasuk-tinggi-di-dunia. Diakses Tanggal 3 Agustus 2018.       

Sabtu, 28 Juli 2018

PENTINGNYA SIKAP TERBUKA TERHADAP PASANGAN


PENTINGNYA SIKAP TERBUKA TERHADAP PASANGAN
*****



Keterbukaan membawa husnudzan
Husnudzan membawa kedamaian
Kedamaian jiwa menghantarkan pada ketentraman
Ketentraman menghantarkan pada ketenangan pikiran

            Ketika kita menjalin hubungan cinta, sudah selayaknya kita memiliki sikap terbuka dengan pasangan kita. Kejujuran dan keterbukaan penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pasangan. Bila kita telusuri lebih mendalam dan mau berdamai dengan keadaan, tiadalah kesalahpahaman terjadi bila ada ketransparanan dalam suatu hubungan. Mengapa kejujuran itu penting? Karena kejujuran adalah hal fundamental yang mendasari suatu hubungan. Hubungan yang sehat berawal dari sebuah kejujuran. Sikap jujur terhadap pasangan akan keadaan kita dengan apa adanya akan membuat pasangan kita mengerti akan kondisi kita dan memahami kita.
            Terkadang pikiran “Tak mau memberitahu kesedihan pada orang yang kita cintai karena tak mau membuatnya sedih” itulah yang memicu kita tertutup pada pasangan. Bukan tak jarang, terkadang kita berbohong demi terlihat bahagia di depan orang yang kita cintai. Apakah kita boleh berbohong pada orang yang kita cintai karena tak mau membuatnya sedih apalagi membuat pasangan sedih?. Tentu boleh. TETAPI ada hal yang perlu kamu tahu, akan lebih sakit lagi bagi pasanganmu tatkala tahu kesedihanmu telat dan itu dari orang lain pula. Sebagai pasangan yang baik dan setia, tentu ingin ada di saat orang yang sangat dicintainya sedang dalam duka. Siapa yang tidak sedih, bila kekasihnya sedang ada masalah sementara ia tak bisa membantunya?. Bukan karena ia tak mampu membantu dan mendukung sang kekasih melainkan karena ketidaktahuan apa yang sedang dialami oleh kekasihnya.

Inilah alasan mengapa kita perlu terbuka pada pasangan kita?
  1. Agar pasangan tidak su’udzan atau menghindarkan prasangka buruk kekasih

Sebagai contohnya adalah saat kamu sibuk, kamu tak sempat menghubungi kekasihmu, kamu tak ada waktu untuk memberikan perhatianmu pada kekasihmu karena kamu sebagai anak pertama memiliki tanggungjawab untuk membantu permasalahan keluargamu yang sedang kamu hadapi. Apabila kamu tak memberitahu dan menceritakan permasalahanmu pada kekasihmu, sudah barang tentu kekasihmu merasa sebal bahkan ngambek. “Ini orang kog nggak ada perhatian-perhatiannya sih ke kekasihnya sendiri?”. Akhirnya apa?. Terjadilah percekcokan, salah paham, bahkan bisa memicu berakhirnya suatu hubungan. Sebab dirasa pasangan sudah tak lagi memberikan kenyamanan. Solusinya adalah sampaikan apa yang kamu hadapi, masalahmu, dan paparkan alasanmu dengan jelas mengapa kamu bersikap demikian. Kekasih yang baik tentu pengertian dan dapat memahami pasangannya.
  1. Pasanganmu ingin ada untukmu bukan saat bahagiamu saja tetapi juga saat dukamu

Poin kedua mengapa kamu perlu terbuka terhadap pasanganmu adalah pasanganmu adalah partnermu berjuang bersama baik dalam suka maupun duka. Ia akan lebih merasa tak ada gunanya untukmu bila saat kamu sedih, ia tak ada bahkan tak tahu. Pasanganmu akan lebih merasa senang saat ia bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi kekasihnya. Minimal bila tak bisa membantu dengan sikap, bisalah menenangkan dengan kata-kata ataupun dengan motivasi/ dorongan untuk bangkit. Tentu berbeda rasanya bila dorongan itu datang dari orang lain dengan datang dari seorang kekasih. Dorongan dari kekasih (pasangan) akan membuat kita lebih bersemangat. Bagimana tidak? Didukung kekasih sendiri, pujaan hati sendiri.
  1. Keterbukaan akan membawa keharmonisan hubungan

Sikap transparan dengan terbuka terhadap pasangan secara apa adanya tentang perihal yang kita hadapi dan permasalahan yang sedang menghimpit kita akan membuat pasangan kita merasa lebih dihargai dan dipercaya untuk tahu tentang masalah pribadi sang kekasih. Sikap apa adanya tanpa gengsi ini secara tidak langsung akan membangun rasa empati dan pengertian pasangan terhadap permasalahan yang sedang kamu hadapi. Bahkan keterbukaan tentang permasalahan yang kamu hadapi dapat membuat hubunganmu lebih harmonis. Mengapa demikian?. Pasanganmu akan lebih sakit lagi bila tahu permasalahanmu atau perihal tentangmu bukan dari mulutmu sendiri melainkan dari orang lain. Itu akan lebih menyesakkan dada. Selain itu, keterbukaan dalam berbagi rasa (curhat) pada pasangan juga akan membuatmu lebih merasa lega dibandingkan bila permasalahan di pendam sendiri. Bila kamu tertutup perihal permasalahanmu, lalu pasanganmu kesal dan akhirnya ngambek, yang rugi kamu. Kamu bakal dihadapkan lagi dengan masalah baru (pasangan ngambek) di samping masalah utamamu. Coba terbuka, masalahmu akan lebih ringan untuk kamu hadapi.
  1. Pasangan adalah partner yang juga berhak tahu kondisi kita

Pasangan yang baik akan selalu perhatian dan pengertian terhadap kekasihnya. Apapun kondisimu ia akan tetap memahamimu. Saat kamu terpuruk ia tak akan meninggalkanmu, justru ia akan menemanimu berjuang dari nol melewati masa-masa sulitmu. Ia akan menjelma menjadi motivator yang menguatkan batinmu, menjadi inspirator yang mendorongmu untuk bangkit dan pantang menyerah serta pantang putus asa. Hal yang perlu kamu tahu, pasangan yang baik itu pengertian dan bisa memahami kondisimu. Ia akan mengulurkan tangannya, menggenggam tanganmu agar kamu bisa berdiri kokoh. Ia siap meminjamkan bahunya untukmu bersandar. Kata-katanya akan membuatmu semakin semangat. Ia ada untuk mendukungmu, menemani langkahmu berjuang dan merintis keberhasilan bersama. Dengan segala kerendahan hati dan kasih sayangnya, ia akan mencurahkannya untuk dirimu. Bukan cinta namanya bila ia tak bisa memahamimu, tak mau mendukungmu, bahkan tak mau berkorban untukmu. Apalagi bila ia meninggalkanmu saat kamu dalam terpuruk-terpuruknya.
  1. Sikap tertutupmu akan membuat kekasihmu merasa tak dianggap sebagai pasangan 

Membangun suatu hubungan artinya adalah membangun suatu kepercayaan pada pasangan. Sedih yang kamu rasakan adalah sedih pasanganmu juga, dan bahagia yang kamu rasakan adalah bahagia pasanganmu juga. Ketika kamu tertutup perihal masalahmu terhadap kekasihmu, secara tak langsung kamu tidak percaya pada kekasihmu sehingga tak jarang kekasihmu merasa bahwa tak kau anggap bahkan tak kau percaya. Meskipun niatmu tertutup sebenarnya bukan itu, bisa jadi karena kamu gengsi mencurahkan permasalahnmu pada pasanganmu dan takut dianggap kamu tidak “solutif” dan masih “childish” karena tidak mampu menyelesaikan masalahmu sendiri. Well hal tersebut salah, kamu salah besar. Justru sifat tertutupmu itu yang menjadikan pasanganmu curiga. Terbukalah pada pasangan, berikan kepercayaan sebagaimana ia percaya denganmu. Dengan kamu mau berbagi cerita perihal yang kamu hadapi pada pasanganmu, pasanganmu akan merasa lebih mendapatkan kepercayaan darimu. Selain itu ia akan lebih memahamimu. Sekali lagi, pasangan bukan partner bahagia saja tapi partner suka dan duka yang siap berjuang bersama.