KHADIJAH
BINTI KHUWAILID, PEMIMPIN WANITA SYURGA
*****
Berteladan
pada Ummul Mukminin, Sayyidah Khodijah RA.
Siapakah
sosok Khadijah binti Khuwailid (Sayyidah Khadijah RA)?. Khadijah binti
Khuwailid adalah istri pertama Rosulullah SAW. Rosulullah SAW menikah dengan
Sayyidah Khodijah RA pada usia 25 tahun, sedangkan Sayyidah Khodijah RA saat
itu berusia 40 tahun. Pernikahan antara Rosulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah
RA, Sayyidah Khodijah RA melahirkan 6 orang anak (2 laki-laki dan 4 perempuan).
Anak Rosulullah SAW bersama Sayyidah Khodijah RA yaitu: Qosim, Abdullah,
Fatimah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Ruqaiyah. Semua anak laki-laki beliau
(Rosulullah SAW) meninggal dunia saat mereka masih kecil. Sementara anak-anak
perempuan beliau, mereka menjumpai islam, masuk islam dan berhijrah. Semua
anak-anak Rosulullah SAW meninggal dunia ketika beliau masih hidup, kecuali
Fatimah. Fatimah meninggal dunia setelah enam bulan wafadnya Rosulullah SAW.
Sayyidah
Khodijah RA adalah ummul mukminin, pemimpin kaum wanita seluruh alam pada
masanya. Ibu anak-anak Rosulullah SAW. Sayyidah Khodijah RA adalah orang
pertama yang beriman dan percaya kepada Rosulullah SAW sebelum siapapun juga
mempercayainya. Beliau (Sayyidah Khodijah RA) memiliki banyak keutamaan, dan
termasuk di antara wanita sempurna. Ia wanita berakal, mulia, patuh perintah
agama, terjaga dan mulia, termasuk salah satu penghuni surga. Beberapa
keutamaan besar Sayyidah Khodijah RA diantaranya:
1. Orang
pertama yang shalat bersama Rosulullah SAW.
*****
“Wanita pertama
yang dinikahi Rosulullah SAW adalah Khadijah, dan orang pertama yang beriman
kepada beliau adalah Khodijah”. (Al-Fushul. Hlm, 243).
*****
Imam Az Zuhri RA menuturkan, “Khadijah RA adalah orang pertama yang beriman kepada Allah.
Rosul menerima risalah Rabb lalu pulang ke rumah, setiap kali melewati pohon
ataupun batu, semuanya mengucapkan salam
kepada beliau. Saat masuk menemui Khodijah, beliau berkata, “Tahukah kamu sosok yang aku ceritakan
kepadamu yang aku lihat dalam mimpi, dia itu Jibril. Ia memberitahukan kepadaku
bahwa ia diutus Rabbku kepadaku.” Beliau memberitahukan wahyu pertamanya.
Khadijah berkata, “Bergembiralah, demi
Allah, Allah akan selalu memberlakukan padamu dengan baik. Maka dari itu
terimalah apa yang datang kepadamu dari Allah, karena itu adalah kebenaran.” [Tarikh
Al-Islam, Adz-Dzahabi (I/128)].
*****
2. Orang
pertama yang memberi anak-anak untuk Rosulullah SAW. Sayyidah Khodijah RA adalah
istri pertama Rosulullah SAW. Pernikahan antara Rosulullah SAW dengan Sayyidah
Khadijah RA dikaruniai 6 orang anak (2 laki-laki dan 4 perempuan). Anak
Rosulullah SAW bersama Sayyidah Khodijah RA yaitu: Qosim, Abdullah, Fatimah,
Ummu Kultsum, Zainab, dan Ruqaiyah.
3. Orang
pertama di antara istri-istri Rosulullah SAW yang diberi kabar gembira surga.
4. Orang
pertama yang diberi salam Rabb
*****
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata,
“Jibril datang kepada Rosulullah SAW, lalu berkata, “Wahai Rosulullah, Khadijah akan datang membawa wadah berisi makanan,
atau lauk, atau minuman. Jika dia sudah tiba nanti, sampaikan salam Rabbnya
kepadanya, juga dariku. Dan sampaikan kabar gembira kepadanya sebuah rumah di
surga dari mutiara cekung, tiada kegaduhan dan keletihan di dalamnya.” [Muttafaq
“Alaih”. HR. Bukhari (3820), kitab: Keutamaan-keutamaan. HR. Muslim (2432),
kitab: Keutamaan Para Sahabat].
*****
5. Wanita
shiddiq pertama di antara para mukminin wanita.
6. Istri
Nabi Muhammad SAW yang lebih dulu meninggal dunia.
7. Kuburan
yang pertama kali disinggahi Nabi Muhammad SAW adalah kuburannya di Mekah.
8. Pemimpin
wanita penghuni surga
*****
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia
berkata, “Rosulullah SAW bersabda, “Para
pemimpin wanita penghuni surga adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti
Muhammad, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah istri Fir’aun.” [HR.
Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (12179), sanad hadits ini Hasan].
*****
Demikianlah
beberapa keutamaan yang dimiliki oleh Sayyidah Khodijah RA. Sayyidah Khodijah
RA adalah sosok wanita yang mulia nan lembut budi pekertinya, penyayang dan
murah hati. Wahai muslimah nan solikhah, marilah berteladan pada akhlak
Sayyidah Khodijah RA. Keteladanan sikap mulia Sayyidah Khodijah RA diantaranya:
1.
Khadijah
binti Khuwailid (Sayyidah Khodijah RA) adalah sosok yang dermawan.
Sayyidah
Khadijah RA rela memberikan seluruh hartanya untuk mendukung perjuangan
Rosulullah SAW, rela mengorbankan harta dan pikirannya untuk Allah dan Rosulnya.
Diriwayatkan dalam perbincangan hangat
antara Rosulullah SAW dan Khodijah RA, datanglah Halimah As Sa’diyah (Ibu
susuan yang menyusui Rosulullah SAW). Dalam pertemuan hangat antara Rosulullah
SAW dengan Halimah As Sa’diyah, beliau (Rosulullah SAW) menanyakan kondisinya
(kondisi Halimah). Halimah As Sa’diyah mengeluhkan kerasnya kehidupan dan
kekeringan yang melanda padang luas Bani Sa’ad. Ia (Halimah As Sa’diyah)
mengeluhkan kesulitan hidup, dan getirnya kemiskinan. Rosulullah SAW lantas mencurahkan
kemuliaan beliau pada Khodijah RA. Khadijah RA tersentuh oleh kondisi Halimah
As Sa’diyah, ibunda susuan Nabi Muhammad SAW, konsisi sulit yang menimpanya dan
juga kaumnya. Kalbu Khadijah pun menuangkan kasih sayang dan cinta. Dengan rela
hati, Khadijah memberi 40 ekor kambing, juga seekor unta yang membawa air. Khadijah
juga memberikan bekal seperlunya untuk nanti Halimah As Sa’diyah bawa pulang ke
padang luas kampung halamannya”. (Nisa’, Ahlil Bait, hal: 31, 32).
Selain itu, Sayyidah Khodijah RA gemar
membagikan hartanya pada fakir atau miskin, Sayyidah Khodijah juga sangat
memuliakan tamu dan gemar membantu orang dalam kesusahan.
2.
Sifat
mulia dan Mementingkan Orang lain
Khadijah RA sangat mulia dan murah hati.
Ia menyukai apa saja yang disukai sang suami, mengorbankan apa pun yang ia
miliki demi membahagiakan sang suami. Tatkala Rosulullah SAW merawat putra
paman beliau, Ali bin Abi Thalib, Ali menemukan hati penuh kasih dan Ibu yang
sangat penyayang di rumah Khadijah, wanita suci nan penuh kasih. Inilah yang
membuat Ali merasa tinggal bersama Ibu kandung sendiri. Khadijah memperlakukan
Ali dengan sangat baik.
Demikian halnya ketika Khadijah RA
merasa bahwa Rosulullah SAW mencintai Zaid bin Haritsah. Khadijah menghibahkan
Zaid kepada beliau, sehingga kedudukan Khadijah kian meningkat di dalam jiwa
Nabi Muhammad SAW.
3.
Setia pada
Suami, Menemaninya dalam Suka dan Duka
Dear shalihah, sudah selayaknya sebagai
wanita kita meneladani sikap sayyidah Khodijah RA yang setia pada suaminya
(Nabi Muhammad SAW). Sayyidah Khodijah RA dengan kerelaan hati memberikan
seluruh hartanya untuk perjuangan Rosululklah. Sayyidah Khodijah menemani
Rosulullah dalam suka maupun duka. Sayyidah Khodijah menguatkan Rosulullah
ketika beliau ketakutan, kedinginan setelah ditemui Jibril dan menerima wahyu,
Sayyidah Khodijah memotivasinya dan menyelimutinya. Sayyidah Khodijah RA menemani
Rosulullah baik dalam dakwah islam baik secara terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi. Sayyidah Khodijah turut merasakan pedihnya diboikot kaum
kafir quraisy menemani Rosulullah SAW. Sungguh betapa mulia nan murah hati
Sayyidah Khodijah RA.
Sudah selayaknya kita meniru ummah kita
(Sayyidah Khodijah RA) yang begitu setia pada sang suami.
Jadilah
wanita…
Yang
kala suamimu memandangnya, maka sejuklah hatinya
Yang
kala suamimu berduka, maka engkau menguatkan pundaknya
Yang
kala suamimu lemah, maka kau pun memotivasinya
Yang
kala suamimu mendengarkan katamu, maka tentramlah batinnya
Yang
kala bersamamu, maka semakin besar cintanya pada Rabbnya
Yang
kala memandangmu mengingatkannya akan kehidupan akherat
Yang
kala memandangmu mengingatkannya akan hari kematian
Jadilah
wanita…
Yang
kala suamimu di sampingmu, menginspirasinya untuk berbuat kebajikan
Yang
kala bersamamu, mendorongnya dalam ketaatan pada Rabb dan RosulNya
Yang
mana kalian berdua saling bahu membahu dalam kebaikan
Saling
mengasihi dan saling mencintai dalam ketaatan
Membangun
keluarga yang madani
4.
Khadijah
RA adalah sosok yang Rajin Beribadah
Sayyidah Khodijah adalah orang yang
pertama beriman pada Allah dan RosulNya. Sayyidah Khodijah orang pertama yang
mempecayai Rosulullah SAW. Sayyidah Khodijah RA selalu mendampingi Rosulullah
SAW hampir seperempat abad lamanya. Selama itu, ia meminum dari sumber mata air jernih secara langsung.
Meniru perilaku, akhlak, dan kasih sayang beliau (Rosulullah SAW) secara langsung.
Sayyidah Khodijah RA senantiasa menjalankan shalat bersama Nabi SAW. Shalat
kala itu adalah dua rokaat pada pagi hari dan dua rokaat pada petang hari,
sebelum shalat lima waktu ditetapkan pada masa Isra’.
Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair, dari
Aisyah RA, Ia berkata, “Shalat pertama
yang diwajibkan adalah dua rokaat, lalu shalat dalam perjalanan ditetapkan, dan
shalat saat bermukim disempurnakan”. (Muttafaq Alaih. HR. Bukhari (1090),
kitab: Jum’at. Muslim (685), Kitab; Shalat para Musafir dan Qasharnya).
5.
Sayyidah
Khodijah RA adalah sosok yang Penyabar dan Pandai Bersyukur
Sayyidah Khodijah RA adalah sosok
yang sabar dalam menemani Rosululklah SAW dalam berdakwah baik dakwah secara
terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Beliau (Sayyidah Khodijah RA)
menemani dan menguatkan Rosulullah SAW dengan kesabaran ketika sedang diboikot
kaum kafir quraisy, dilanda kelaparan dan kemiskinan dan tetap menegakkan islam
di jalan Allah. Sayyidah Khodijah RA adalah sosok yang penyabar menerima ujian
dari Allah SWT.
Sayyidah Khodijah RA adalah sosok
yang pandai bersyukur atas nikmat yang Allah SWT limpahkan padanya. Beliau (Sayyidah
Khodijah RA) gemar menyedekahkan hartanya untuk fakir atau miskin sebagai wujud
rasa syukurnya atas nikmat yang Allah berikan padanya. Sayyidah Khodijah RA
selalu bersyukur atas nikmat keberkahan pernikahan yang dijalaninya bersama
Nabi Muhammad SAW. Ia selalu melakukan apapun untuk semata-mata mencari ridho
Allah SWT dan RosulNya.
*****
Demikianlah
sekilas tentang keutamaan dan keteladanan akhlak mulia Sayyidah Khodijah RA.
Semoga kita dapat meneladaninya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,
menjadikan beliau sosok cerminan tauladan dalam berperilaku dan berakhlak.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih.